Entah kapan tepatnya, tapi sekira tahun 2013.
Waktu itu aku masih bekerja sebagai Bilyetris (Staff Ticketing) di PT Kereta
Api Indonesia Daerah Operasional (DAOP) IX Jember. Tepatnya berdinas di Stasiun
Rambipuji, sekitar 15 km dari Pusat Kota Jember, tempatku tinggal. Waktu itu
dinas siang. Sampai pada saat KA Mutiara Timur Siang berhenti, muncul dua
"makhluk" yang tadinya sedikit menjengkelkan. Mereka ini nyasar. Dari
hasil investigasi, mereka berdua seharusnya turun di Stasiun Jember, tapi salah
turun. Akhirnya mereka mengganggu petugas loket yang waktu itu kebetulan adalah
aku. Mereka awalnya hanya mengurus pembatalan tiket, beli tiket baru, sampai
urusan beli pulsa (karena kebetulan mereka butuh pulsa dan aku jual, akhirnya
terjadilah transaksi. Hehehe)
Dua "makhluk asing" yang menggemaskan
ini bernama Guntur Rahman Subiantoro dan Ridho Madya Ramadhan (masih inget
banget nih nama mereka) asli Kota Kembang Bandung si Guntur, dan Ridho aku agak
lupa aslinya kota mana. Karena jiwa Backpacker saya mendadak muncul, dan merasa
mereka juga senasib dengan aku yang suka luntang-lantung di kota orang,
akhirnya aku menawarkan "bantuan". Aku mengajak mereka pulang bersama
menuju Jember Kota. Motor kesayanganku aku titipkan teman-teman yang berdinas
malam harinya, lalu mereka aku ajak naik bentor (becak motor) dilanjut naik
angkot dari terminal Jember menuju Stasiun Jember. Sesampainya di sekitar
Alun-Alun (sekitar 200 meter dari Stasiun), kami mendapati suasana hingar
bingar. Perlahan, sayup-sayup terdengar lagu-lagu Andra and The Backbone
mengalun. Yakin bahwa itu memang konser Band favoritnya, Guntur mengajak untuk
mampir sejenak di Alun-Alun Kota. Benar saja, dengan kondisi bawaan yang
segunung, dan aku dengan pakaian kerja, kami cukup "hore-hore" duduk
di pinggiran Alun-Alun sambil menikmati konser Andra and The Backbone yang
sudah tidak perlu diragukan lagi kualitas musiknya. Kami benar-benar menikmati
malam, sambil makan sedikit roti yang mereka bawa. Persis seperti gelandangan.
Hahahaha. Senang. Belum pernah aku merasa sesenang ini bertemu teman-teman
baru, dengan pengalaman yang diluar dugaan, dan sesuatu yang benar-benar tidak
direncanakan.
Begitu konser selesai, kami memutuskan makan di
lesehan sekitar Alun-Alun. Makan hemat ala Backpacker. Setidaknya itu bisa
memperpendek waktu untuk menunggu keberangkatan Kereta Mutiara Timur Malam yang
akan mengantarkan mereka melanjutkan perjalanan menuju Pulau Dewata, Bali.
Mereka ini beruntung. Dari Jawa Barat, mereka sudah singgah di Jogja, Surabaya,
lalu melanjutkan perjalanan ke Bali, Lombok, dan mereka juga masih sempat
singgah di Bromo dan Kawah Ijen. Jujur aku iri. Bagaimana tidak, aku yang
notabene asli warga Jember, bahkan belum sekalipun pernah menginjakkan kaki di
Gunung Bromo dan Kawah Ijen. Miris. Tapi ya sudahlah, mendengar cerita mereka
setidaknya sedikit mengobati :D Planning menembus Pulau Lombok memang berjalan.
Dan di akhir pertemuan, mereka kembali ke Jember untuk menonton Grand Carnival
dari Jember Fashion Carnaval yang sudah terkenal di pelosok negeri, bahkan
sampai ke mancanegara. Mereka sempat mencicipi gado-gado favoritku di dekat
Stasiun Jember juga. Mereka bilang rasanya enak. Hehehehe. Sayangnya di tahun
2014 kesempatan itu tidak datang lagi. Faktor kesibukan dan beberapa faktor
lainnya membuat jadwal bentrok dan kami tidak bisa bertemu lagi. Semoga next
time yaa kita bisa Backpacker-an bareng-bareng brother :)