Senin, 15 Desember 2014

Menjelang 3 bulan pertama :)



Sudah hampir 3 bulan aku berada di tempat baru. "Sekolah" baru. Mulai belajar dari awal lagi. Tempat yang asing, belum pernah aku jamah namun sudah sering aku dengar namanya. Sebuah desa kecil di salah satu sudut kota Jember yang berjarak kurang lebih 1 jam perjalanan dengan kendaraan bermotor. Awalnya aku memutuskan untuk tinggal ditempat kost. Setelah mencari informasi, ada satu tempat rekomendasi dari teman yang bisa disewa. Tempatnya cukup enak, tinggal dengan keluarga yang cukup ramah dengan 1 anak yang lucu. Jaraknya pun tidak terlalu jauh, mungkin tidak sampai 50 meter dari "sekolah" baruku. Minggu pertama aku merasa cukup nyaman tinggal disini, masalah mulai muncul di minggu kedua. Aku lebih sering pulang kerumah. Entah karena mulai merasa kurang nyaman, entah karena sepi hiburan atau merasa lebih baik pulang karena jarak tempuh yang tidak terlalu jauh (sekitar 30-40 km). Mungkin juga karena ketiga alasan itu menyatu, sering berputar-putar di otak. Aku mulai mencari alternatif lain. Kendaraan umum. Karena aku paham dengan kondisi tubuhku. Aku perempuan, aku punya batas fisik, aku punya penyakit yang berhubungan dengan paru-paru, dan aku tidak ingin memaksakan diri dengan bersepeda motor setiap hari, pulang pergi, dengan waktu tempuh 1 jam.. Bersepeda motor dari rumah ke "sekolah" memang mengasyikkan. Banyak pemandangan sawah menghijau di sepanjang perjalanan. Namun kembali lagi pada alasan fisik. Aku mulai mencari "formula" yang tepat untuk bisa tiba di kantor dengan kendaraan umum, tanpa terlambat, dengan waktu tempuh lebih lama yaitu sekitar 1,5-2 jam dibanding bersepeda motor langsung dari rumah. Setelah bertanya kesana kemari, termasuk harus SKSD (Sok Kenal Sok Dekat) pada orang-orang yang juga biasa naik kendaraan umum, akhirnya aku mendapatkan waktu dan kendaraan yang pas. Itupun setelah beberapa kali mencoba, iseng menanyakan potongan harga untuk pelanggan bis, dll. Tidak bisa dipungkiri, dengan gaji 1/4 bagian dari angka 1 juta yang aku terima per minggu, memang akan lebih cepat habis jika setiap hari harus naik kendaraan umum. Tapi itu konsekuensi. Aku sudah menentukan pilihan. Buatku, lebih baik pulang, makan dan istirahat dirumah daripada harus kost. Sungguh rasanya beribu-ribu kali lebih nyaman dan menyenangkan. Biaya perjalanan sama dengan biaya kost, bahkan jika dikalkulasi dengan biaya makan, tinggal di tempat kost bisa menjadi pilihan ketiga setelah Bis dan Motor. Beberapa waktu terakhir memang sedikit lebih perhitungan dengan uang. Aku pikir masukan dari kakak dan sahabatku yang selama ini hanya mampir di telinga (masuk kanan keluar kiri) juga harus mulai dipertimbangkan. Gaji besar percuma jika tidak bisa me-manage. Gaji kecil asal selalu bersyukur dan bisa menyisihkan walau sedikit Insya Allah bisa "menghasilkan" :)

Terbiasa pulang pergi menggunakan bis, memunculkan kebiasaan lama yang dulu juga pernah aku rasakan. Harus bangun jauh lebih pagi, berangkat saat orang-orang masih bersiap, membuat waktu istirahat berkurang. Tidur menjadi suatu keharusan agar di kantor tidak mengantuk. Mencuri waktu adalah salah satu caranya. Jika sedang sangat lelah dan mengantuk, aku selalu tidur (bahkan terkadang sejak di terminal sampai di tempat tujuan. Hehehe) Mungkin lebih tepatnya saya dipanggil "Putri Tidur". Begitu naik ke dalam bis, duduk, langsung "hilang" dan terbangun saat kenek bis membangunkan "Sudah sampai Mbak" biasanya begitu. Tapi peduli apa, toh banyak karyawan-karyawan lain yang melakukan hal yang sama. Ini perjalanan menuju "sekolah". Berbeda dengan berlibur, yang sangat disayangkan jika harus dihabiskan dengan tidur tanpa menikmati setiap jengkal perjalanannya. Cukup istirahat menjadi satu syarat penting sebelum masuk "sekolah". Padahal dirumah dan di tempat sebelumnya, aku terkenal dengan sebutan "kelelawar" karena kebiasaan tidur diatas jam 1 pagi dan selalu bersahabat dengan kopi. Waktu di siang hari dihabiskan untuk tidur (karena tuntutan pekerjaan yang memberlakukan sistem shifting). Terkadang, jika tidak sedang lelah atau mengantuk, aku lebih memilih mendengarkan musik melalui handphone androidku atau membaca buku-buku novel yang aku bawa dari rumah. Aku tidak pernah membayangkan karena ini jauh lebih tidak mengenakkan daripada pengalaman sebelumnya. Berangkat jam 6 pagi dan tiba dirumah antara jam 7 atau 8 malam. But that's life. Sekali lagi perlu ditekankan dan diyakini dalam hati, setiap pilihan pasti ada konsekuensi. Jalani saja, toh tidak ada ruginya. Masih banyak orang-orang yang berjuang lebih dari ini untuk bisa berangkat mencari sesuap nasi, mengais rizki halal yang sudah Tuhan siapkan :)

Apa yang sudah diperoleh? Belum ada! Bahkan sejak pertama kali masuk disini, uang yang aku dapatkan belum ada yang dikhususkan untuk kebutuhan yang bisa meringankan beban Ebok untuk biaya hidup sehari-hari. Belum. Mungkin aku terlalu fokus pada diri sendiri. Mencari kesenangan setiap hari. Makan diluar, jalan-jalan, nongkrong, nonton film. Karena awalnya memang aku tidak suka dengan posisi di tempat baru. Stress. Ingin selalu menghibur diri dengan caraku. Tapi bagaimana aku bisa tau aku mampu atau tidak jika belum mencoba? Setidaknya jalani saja dulu. Sukur-sukur nanti bisa "jatuh cinta" :D Lalu beberapa waktu lalu aku sempat sedikit bercerita dengan sahabatku. Dari situlah aku mulai berfikir, saat ini bukan lagi saatnya bersenang-senang untuk diri sendiri. Tapi bersusah-susah untuk masa depan. Investasi dan tabungan masa depan. Ya, umurku nyaris masuk 26 tahun. hanya terhitung 2 bulan lagi. Tapi aku masih belum juga bisa mengesampingkan ego, gengsi, mengikuti gaya hidup seperti anak muda kebanyakan. Sekali-sekali memang perlu menyenangkan diri sendiri. Tapi memikirkan keluarga dan masa depan jauh lebih penting.

Ini hanya sedikit renungan untuk diri sendiri, belajar menjadi lebih dewasa dalam mengatur segala sesuatunya dan tidak berfikir dalam jangka pendek. Lebih baik lagi jika bisa membuka mata dan fikiran orang lain untuk mulai sama-sama berbenah. Mempersiapkan masa depan dengan lebih baik. Butuh waktu, butuh pembimbing, tapi juga butuh niat yang kuat dari dalam hati. Bismillah... :)

2 komentar:

  1. Aaaaaaaa aku gak sengaja nemu ini pas searching namaku hahahhaa...
    Cerita nya bagus.... Kangen gila2 Bareng... Kangen dirimu.. Kangen Jember... Kangen gado2... Kangen becak Jember Dll >____<

    BalasHapus
  2. Btw nanti kita Chat di fb ya.... Aku mo save lagi no Wa dirimu... 3 minggu yg lalu aku kecopetan hp di bis pas lagi backpackeran ke Banten tuk liat perayaan festival tanjung lesung: (((

    BalasHapus